Longsor Cilacap: Puluhan Ekskavator dan Tim SAR Dikerahkan

Longsor Cilacap Puluhan Ekskavator dan Tim SAR Dikerahkan

Cilacap, LayarNarasi.com Jawa Tengah – Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus kebut. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan telah mengerahkan puluhan ekskavator agar proses evakuasi bisa lebih cepat dan efektif. Longsor besar terjadi pada Kamis malam (13/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, yang menimpa permukiman warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Material longsoran yang turun sangat cepat menimbun sejumlah rumah, menelan korban jiwa dan membuat puluhan lainnya hilang.
Menurut data BNPB, total korban yang terdampak mencapai 47 orang, dengan rincian 3 orang meninggal dunia, 23 selamat, dan 21 orang masih dinyatakan hilang.

Skala Operasi Pencarian

Operasi SAR gelar secara masif dan terstruktur:

  • Personel: Sekitar 200-an personel SAR gabungan telah kerahkan awalnya, terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, BNPB, BPBD, dan organisasi potensi SAR lainnya.
  • Alat Berat: Untuk menembus timbunan longsoran yang tebal, tim SAR menggunakan puluhan ekskavator. Kepala Kantor SAR Cilacap menyebut ada 21 unit ekskavator, tambah alat bantu lain seperti kompresor dan pompa.
  • Anjing Pelacak: Untuk memperkuat pencarian, SAR juga mengerahkan anjing pelacak — sembilan ekor pada satu titik sumber, dan laporan lain menyebut total 19 anjing pelacak dari berbagai instansi.
  • Personel Tambahan: Pada hari ketiga operasi, jumlah personel naik menjadi 512 orang, menurut BNPB.

Strategi Pencarian

Tim SAR membagi wilayah pencarian ke dalam beberapa sektor dan worksite:

  • Fokus pencarian pada sektor A dan B, dengan total empat titik kerja: Worksite A‑1, A‑2, B‑1, dan B‑2.
  • Masing-masing worksite dipetakan dengan luas sekitar 500 meter persegi, dan jika ada pergeseran satu sampai dua meter, masih anggap dalam kendali rencana operasi.
  • Karena timbunan longsoran sangat tebal (laporkan antara 2 hingga 8 meter), penggunaan alat berat menjadi sangat krusial agar evakuasi bisa berjalan cepat dan aman.
  • Pencarian lakukan secara 24 jam bila memungkinkan, dengan rotasi personel agar alat berat tetap beroperasi nonstop.

Hasil Sementara

  • Pada hari ketiga, tim SAR berhasil menemukan 8 jenazah, menjadikan total korban tewas mencapai 11 orang.
  • Pada hari keempat, satu korban lagi berhasil dievakuasi; yakni perempuan atas nama Kasrinah (47) di Worksite A‑2, meninggal dunia.
  • Hingga hari keempat tersebut, masih ada korban yang belum temukan: menurut Kepala SAR Cilacap, tersisa 3 korban di A-2 dan sejumlah korban di worksite lainnya.

Tantangan dalam Operasi

Beberapa kendala yang hadapi tim SAR meliputi:

  1. Medan sulit – Material longsoran sangat tebal dan luas, membuat evakuasi rumit serta berisiko.
  2. Cuaca – Hujan deras yang sempat mengguyur menambah kesulitan; tanah menjadi tergenang dan labil.
  3. Potensi longsor susulan – Karena kontur tanah yang belum stabil, ada kekhawatiran tanah longsor susulan, sehingga proses pencarian juga sertai kehati-hatian ekstra.

Langkah Tindak Lanjut

  • Relokasi Warga: BNPB telah menyiapkan relokasi untuk 28 keluarga yang tinggal di zona rawan longsor demi mengantisipasi bencana susulan.
  • Evaluasi Risiko: Setelah operasi darurat, akan lakukan evaluasi risiko menarik terkait kontur tanah dan upaya mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang.
  • Koordinasi Lebih Intens: Unsur SAR, pemerintah daerah, dan BNPB terus berkoordinasi agar pencarian dapat percepat tanpa mengorbankan keselamatan tim.

Operasi pencarian korban longsor di Cilacap menunjukkan skala besar dan terorganisir: dengan puluhan ekskavator, ratusan personel, dan dukungan alat pelacak seperti anjing, tim SAR berusaha maksimal untuk menemukan korban yang hilang. Meski menghadapi medan yang berat dan risiko longsor susulan, upaya penyelamatan tetap menjadi prioritas. Relokasi warga dan mitigasi risiko jangka panjang juga tengah persiapkan sebagai bagian dari tanggapan bencana yang lebih menyeluruh.