Kronologi Mayat Terduga Pelaku Pemerkosaan Diseret di Gowa

Kronologi Mayat Terduga Pelaku Pemerkosaan Diseret di Gowa

Jakarta, LayarNarasi.comWarga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, gemparkan dengan penemuan mayat seorang pria yang sebut sebagai terduga pelaku pemerkosaan. Jenazah temukan dalam kondisi mengenaskan setelah duga seret oleh sekelompok massa yang marah. Peristiwa tersebut langsung memicu perhatian publik dan mendorong kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam. Kasus ini bermula dari laporan warga mengenai dugaan tindak pemerkosaan yang terjadi pada malam sebelumnya. Identitas korban dugaan pemerkosaan telah amankan, sementara terduga pelaku sebut sempat melarikan diri dari kejaran warga. Namun situasi berubah ketika massa berhasil menemukan pria tersebut dan melakukan aksi main hakim sendiri. Kepolisian menegaskan bahwa tindakan kekerasan, apa pun alasan dan konteksnya, tidak benarkan secara hukum.

“Kami meminta masyarakat agar tidak mengambil langkah sendiri. Semua kasus harus proses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kapolres Gowa, Kombes Aris Susanto, Rabu (4/12/2025).

Kronologi Penemuan Mayat

Menurut keterangan warga sekitar, jenazah temukan di pinggir jalan desa pada dini hari. Beberapa saksi mengaku melihat sekelompok orang membawa pria tersebut sebelum kemudian kabur ketika suasana mulai gaduh. Warga lain yang menemukan jenazah langsung menghubungi aparat desa dan pihak kepolisian. Petugas yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga mengumpulkan rekaman CCTV dari titik-titik terdekat untuk melacak pihak yang duga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Kombes Aris menegaskan bahwa penyelidikan lakukan dari dua sisi: dugaan pemerkosaan yang melibatkan korban perempuan, dan dugaan pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya terduga pelaku.

“Kami tidak boleh melihat hanya satu sisi kasus. Dua-duanya adalah tindak pidana yang harus proses,” ujarnya.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk warga yang pertama kali menemukan jenazah serta keluarga korban dugaan pemerkosaan. Korban perempuan juga telah mendapat pendampingan medis dan psikologis. Sementara itu, publik di media sosial terbelah dalam menyikapi kasus ini. Sebagian menyoroti tindakan massa yang anggap brutal, sementara yang lain mempertanyakan mengapa terduga pelaku bisa menjadi sasaran hukuman tanpa proses peradilan. Pihak kepolisian menekankan pentingnya membangun kesadaran hukum di tengah masyarakat.

“Terlepas dari beratnya dugaan tindak kriminal, tidak boleh ada tindakan main hakim sendiri. Hukum harus berjalan sebagaimana mestinya,” kata Aris.

Insiden di Gowa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat tentang pentingnya menyerahkan penanganan tindak kriminal kepada aparat penegak hukum. Polisi memastikan proses penyelidikan akan lakukan secara profesional dan transparan, termasuk mengusut siapa saja yang terlibat dalam aksi kekerasan yang menyebabkan kematian terduga pelaku. Kasus ini masih terus bergulir, dan aparat berjanji akan memberikan informasi resmi setiap ada perkembangan terbaru.