Pekanbaru, LayarNarasi.com – Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan (Herimen), mengokohkan komitmen ekologis instansi kepolisian lewat program Green Policing yang ambisius. Menurutnya, penanaman pohon bukan sekadar aksi simbolis setiap batang pohon adalah “amanah” yang menyimpan harapan bagi masa depan lingkungan Riau.
Aksi Nyata: 21.000 Pohon untuk Riau
Dalam rangka Hari Pohon Nasional, Polda Riau meluncurkan gerakan penanaman 21.000 pohon serentak di seluruh jajaran Polda, Polres, dan satuan kerja. Partisipasi pun meluas, melibatkan 500 siswa dari SD hingga SMA, anggota Polri, Bhayangkari, komunitas pecinta alam, dan masyarakat umum. Kapolda Herry menekankan, setiap titik tanam harus pantau dan rawat:
“Gerakan ini harus punya dampak jangka panjang. Tidak boleh menanam lalu tinggalkan. Setiap pohon adalah amanah, setiap titik tanam adalah masa depan.”
Menanam Tunas, Menjaga Masa Depan
Sebelumnya, Kapolda Riau juga mencanangkan gerakan penanaman 10.000 tunas pohon di Dumai, dengan jenis tanaman beragam seperti matoa, trembesi, mahoni, petai, jengkol, dan aren. Menurutnya, pohon-pohon ini bukan hanya investasi lingkungan, tapi juga warisan hidup untuk generasi mendatang.
“Kalau pohon adalah warisan fisik untuk bumi, maka pelajar adalah warisan pemikiran untuk masa depan. Kita menanam pohon sambil menanam cara pandang baru yang lebih hijau, lebih peduli, dan lebih bertanggung jawab.”
Edukasi Generasi Muda Lewat Green Policing
Sebagai bagian dari strategi Green Policing, Polda Riau menyelenggarakan Workshop Green Policing untuk 311 ketua OSIS se-Riau. Acara berlangsung selama tiga hari (12–14 November 2025), dengan agenda orasi lingkungan, tur alam, penanaman bibit, hingga pembuatan konten kreatif tentang pelestarian alam. Tujuannya jelas: mencetak pelajar yang tidak hanya peduli lingkungan, tetapi juga menjadi agen perubahan hijau di sekolah dan komunitas.
Filosofi “Warisan Ekologis” & Tanggung Jawab Sosial
Bagi Kapolda Herry, menanam pohon adalah lebih dari sekadar penghijauan fisik; ini adalah langkah moral dan ekologis. Dia percaya bahwa Polda Riau, sebagai institusi keamanan, memiliki peran ganda: menjaga hukum sekaligus menjaga alam. Gerakan ini juga memperlihatkan transformasi wajah Polri di era modern dari sekadar penegak hukum menjadi pelindung kehidupan dan penjaga warisan ekologis bagi generasi mendatang.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski demikian, gerakan penanaman pohon semacam ini menghadapi tantangan besar, termasuk:
- Pemeliharaan pohon jangka panjang agar tidak mati atau terbengkalai.
- Koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyediakan lahan tanam yang layak.
- Penguatan kesadaran masyarakat agar turut merawat dan menghormati “pohon warisan”.
Kapolda berharap, program ini akan menjadi semacam “kultur hijau” di tubuh Polri Riau dan juga masyarakat luas di mana menanam pohon menjadi bagian dari gaya hidup, bukan sekadar acara tahunan. Dengan menanam ribuan pohon dan mendidik generasi muda lewat workshop Green Policing. Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan visinya: setiap pohon yang tanam adalah warisan ekologis untuk masa depan. Aksi ini bukan hanya simbol kepedulian, tetapi komitmen nyata dalam menjaga bumi dan membangun generasi. Yang lebih peduli terhadap keseimbangan alam.