Jakarta, LayarNarasi.com – Kolam Air Panas 13 Guci, sebuah destinasi wisata alam yang terkenal di kawasan Guci, Tegal, Jawa Tengah, pernah menjadi salah satu objek wisata yang sangat nikmati oleh para pengunjung. Keindahan alamnya yang mempesona, tambah dengan kolam air panas alami yang memiliki manfaat kesehatan, menjadikan tempat ini sangat populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, keindahan tersebut kini hilang akibat musibah banjir bandang yang menerjang daerah tersebut, mengubahnya menjadi kenangan yang mungkin tak akan pernah terulang.
Keindahan Kolam Air Panas 13 Guci Sebelum Banjir
Kolam Air Panas 13 Guci kenal dengan pemandian air panas alami yang berlimpah di kawasan perbukitan. Kolam ini terletak di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut, kelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan udara pegunungan yang segar. Air panas di sini berasal dari sumber mata air vulkanik yang kaya akan mineral, yang yakini dapat memberikan manfaat untuk relaksasi dan penyembuhan berbagai penyakit. Para pengunjung sering datang untuk merendam tubuh mereka di kolam yang berjumlah 13 ini, dengan pemandangan alam yang menyejukkan hati.
Selain itu, tempat ini juga sering kunjungi oleh wisatawan yang mencari ketenangan dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Keberadaan kolam yang tersebar di beberapa titik membuat pengunjung merasa seperti berada di tengah alam liar yang indah, namun tetap lengkapi dengan fasilitas yang memadai. Pemandangan matahari terbit dan terbenam di sekitar kawasan ini membuat Kolam Air Panas 13 Guci menjadi salah satu destinasi wisata yang tak boleh lewatkan.
Sebelum bencana terjadi, tempat ini menjadi salah satu ikon wisata di Tegal yang kenal akan keindahan alamnya yang asri dan udara yang segar. Banyak wisatawan yang mengabadikan momen mereka dengan berfoto di sekitar kolam atau menikmati kehangatan air panas sambil menikmati panorama alam pegunungan yang memukau.
Banjir Bandang yang Menghancurkan Keindahan Alam
Namun, pada akhir tahun 2023, bencana alam datang secara tiba-tiba. Banjir bandang yang melanda kawasan Guci menghancurkan banyak tempat, termasuk Kolam Air Panas 13 Guci. Air yang datang begitu deras dan cepat membawa lumpur dan bebatuan. Merusak infrastruktur yang ada serta mengubah bentuk lanskap alami yang selama ini menjadi daya tarik wisata. Kolam-kolam yang dulunya menjadi tujuan relaksasi kini tertimbun oleh material banjir, meninggalkan hanya kenangan akan keindahan yang pernah ada.
Banjir bandang tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur daerah sekitar dalam waktu yang cukup lama. Saluran drainase yang tidak mampu menampung curah hujan yang tinggi menyebabkan air meluap dan membanjiri kawasan Guci. Dampaknya, banyak fasilitas umum yang rusak, termasuk jalur transportasi menuju lokasi wisata, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya. Kolam Air Panas 13 Guci yang dahulu menjadi daya tarik utama kini terbenam oleh lumpur. Hanya menyisakan sedikit jejak dari keindahan yang pernah ada.
Meskipun bencana ini sangat merugikan, namun warga setempat dan pihak berwenang berusaha untuk melakukan pemulihan. Pemerintah daerah berencana untuk membersihkan lokasi dan memulihkan sebagian fasilitas yang ada agar dapat kembali berfungsi sebagai objek wisata. Meskipun memerlukan waktu yang cukup lama, harapan agar Kolam Air Panas 13 Guci bisa kembali pulih tetap ada. Namun, keindahan alam yang pernah ada sebelum bencana tersebut tidak akan pernah sama lagi.
Sebagai penutup, potret Kolam Air Panas 13 Guci sebelum hantam banjir bandang tetap menjadi kenangan indah bagi banyak orang. Tempat ini menjadi simbol keindahan alam yang menyatu dengan kekuatan alam itu sendiri. Semoga kedepannya, usaha pemulihan dapat berjalan dengan lancar dan tempat ini dapat kembali nikmati oleh para pengunjung di masa depan.