Thailand Kamboja Kembali Saling Serang Penyebab & Dampaknya

Thailand Kamboja Kembali Saling Serang Penyebab & Dampaknya

Jakarta, LayarNarasi.comKetegangan antara Thailand dan Kamboja kembali memuncak setelah insiden saling serang terjadi di perbatasan kedua negara. Insiden ini, yang melibatkan tembakan dan bentrokan di sepanjang perbatasan barat daya Kamboja, menjadi perhatian internasional karena meningkatkan ketegangan politik dan menambah ketidakpastian di kawasan Asia Tenggara. Serangan ini bukan yang pertama kalinya terjadi, dan hal ini menunjukkan betapa rapuhnya hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan konflik berkepanjangan ini? Apa dampaknya bagi kedua negara, dan bagaimana dunia internasional melihatnya? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Penyebab Ketegangan antara Thailand dan Kamboja

Konflik antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung selama bertahun-tahun, terutama terkait dengan soal perbatasan dan klaim atas wilayah. Salah satu penyebab utama ketegangan ini adalah sengketa wilayah Prasat Preah Vihear, sebuah kuil bersejarah yang terletak di sepanjang perbatasan kedua negara. Kuil ini telah menjadi pusat sengketa sejak tahun 1962, saat Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa kuil tersebut berada di wilayah Kamboja. Namun, Thailand tetap mengklaim kawasan sekitar kuil tersebut sebagai bagian dari wilayahnya.

Sengketa ini memunculkan insiden kekerasan pada 2008, yang mengakibatkan beberapa korban jiwa. Meskipun ada perjanjian damai yang sepakati pada 2011, ketegangan terus berlanjut karena kedua negara memiliki kepentingan yang berbeda terhadap sumber daya alam di wilayah perbatasan, terutama terkait dengan minyak dan gas yang duga terkandung di kawasan tersebut. Ketegangan terbaru kembali muncul di perbatasan setelah beberapa insiden tembakan dari pasukan kedua negara yang saling mengklaim kehadiran mereka di wilayah yang sama. Saling serang ini meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya konflik berskala besar yang melibatkan pasukan militer kedua negara.

Dampak Konflik bagi Thailand, Kamboja, dan Kawasan

Konflik yang terus berlanjut ini memberikan dampak signifikan bagi stabilitas politik di kedua negara. Bagi Kamboja, yang merupakan negara dengan perekonomian lebih kecil bandingkan Thailand, ketegangan ini memperburuk hubungan internasionalnya. Negara-negara seperti Vietnam dan Laos yang berbatasan langsung dengan Kamboja khawatir bahwa ketegangan ini dapat merembet dan mengganggu stabilitas kawasan Asia Tenggara. Bagi Thailand, konflik ini mengalihkan perhatian dari isu domestik, seperti ketidakstabilan politik internal dan krisis ekonomi yang mulai muncul akibat pandemi. Selain itu, hubungan antara Thailand dan negara-negara ASEAN lainnya juga mulai pengaruhi oleh ketegangan ini. Thailand harus menghadapi tekanan internasional untuk menghindari kekerasan lebih lanjut dan berupaya untuk menyelesaikan sengketa ini melalui diplomasi.

Dalam konteks lebih luas, ketegangan ini juga memengaruhi hubungan ekonomi antara kedua negara. Thailand, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Kamboja, harus menghadapi ancaman terhadap perdagangan bilateral yang bisa merugikan kedua negara. Banyak investor dan perusahaan dari kedua negara yang mengkhawatirkan dampak negatif dari ketegangan ini terhadap keamanan investasi. Kondisi ini juga menarik perhatian negara-negara besar di kawasan Asia, terutama China dan Amerika Serikat. Yang memiliki kepentingan strategis di kawasan ini. Ketegangan semacam ini dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri mereka. Terhadap kedua negara dan mempengaruhi proyek-proyek kerjasama regional di Asia Tenggara, seperti Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).